Translate

Senin, 14 Mei 2012

tomcat tak menyerang

- Ternyata asal serangga tomcat yang "menyerang" manusia akhir-akhir ini itu tidak digencet, maka tidak berbahaya. Hal tersebut dikarenakan tomcat memiliki cairan beracun di dalam tubuhnya. Karena itu, jangan pernah menepuk tomcat. "Kalau menempel di tubuh kta, jangan ditepuk. Karena kalau ditepuk nanti perutnya pecah dan keluar cairan toksin. Kalau menempel di kulit, cukup disentil saja," kata Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian, Haryono, Kamis (22/3). Sebelumnya, masyarakat di Surabaya disibukkan dengan serangan tomcat yang membuat kulit warga yang diserang gatal-gatal dan menimbulkan jejak berupa "gosong" pada kulit. Tomcat sebenarnya adalah predator pemangsa wereng, sehingga sebenarnya menjadi sahabat para petani. Dari berita sebelumnya tomcat serang ke rumah penduduk karena habitatnya yang terganggu. "Ini bukan serangga baru, sudah ada di sekitar manusia. Kalau serangga ini ada di rumah, maka usir saja secara halus. Yang penting jangan sampai dia mengeluarkan cairan beracun," sambung Haryono. Kalau ada tomcat yang berkunjung ke rumah Anda, sebaiknya diusir secara halus. Namun bila jumlahnya sangat banyak, Haryono, menyarankan agar menyemprot dengan pestisida organik berbahan nabati. Dengan demikian pestisida tidak akan merusak lingkungan. Cairan beracun yang dikeluarkan Tomcat tidaklah mematikan. Jika ada orang yang terkena cairan ini dan kemudian kulitnya membengkak, dia menengarai karena orang tersebut menggaruk bagian tubuhnya tersebut. "Saat menggaruk mungkin terinfeksi, lalu kena virus lainnya jadinya bengkak," imbuh dia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar