Translate

Senin, 14 Mei 2012

tomcat antara bahaya dan manfaat

Apa itu serangga tomcat Tomcat sebenarnya merupakan sebutan bagi Semut Kanai atau Semut Kayap Julukan ini diberikan karena bentuknya sekilas seperti pesawat Amerika, F-14 Tomcat. Kumbang Tomcat memiliki warna mencolok di sekitar perut, sebagai tanda bahwa ia memiliki racun yang bernama Hemolimfi yang mengandung racun Pederin (C24 H43 O9 N). Tomcat mempunyai ciri ciri bertubuh ramping dan pada saat berjalan bagian belakang tubuhnya melengkung ke atas. Kumbang ini berukuran panjang 7 sampai 10 mm dan lebar 0,5 hingga 1,0 mm. Bagian kepala hewan ini berwarna hitam, sayap berwarna biru kehitaman dan hanya menutupi bagian depan tubuh. Bagian toraks dan abdomen berwarna oranye atau merah. Dengan sayapnya tersebut, Tomcat mampu mengikuti angin yang bertiup. dan menyebar secara cepat dan luas.Kumbang yang mempunya nama latin paederus riparius ini termasuk dalam Ordo Orthoptera. Tomcat juga masuk ke dalam keluarga serangga kumbang Staphylinidae, yang mana terbagi menjadi empat jenis yakni Ocypus sp., Tachyporus Obtusus, Ocypus Olens dan Paederus Littoralis, dengan terdapat sekitar 47.000 jenis spesies untuk jenis serangga ini. Serangga ini dalam bahasa Inggrisnya disebut rove beetle atau kumbang penjelajah atau pengelana karena selalu aktif berkelana. Tomcat berkembang biak di dalam tanah di tempat lembab, seperti di galangan sawah, tepi sungai, daerah rawa serta hutan. Telur tomcat berada di dalam tanah, begitu pula larva dan pupanya. Setelah dewasa (menjadi kumbang) barulah serangga ini keluar dari dalam tanah. Siklus hidup tomcat dari semenjak telur diletakkan hingga menjadi kumbang dewasa sekitar 18 hari, dengan perincian stadium telur 4 hari, larva 9 hari, serta pupa 5 hari. Tomcat dapat hidup hingga 3 bulan, dan tidak lebih dari 103 hari. Seekor kumbang betina dapat meletakkan telur sebanyak 100 butir telur Manfaat Tomcat Tomcat adalah serangga yang sangat bermanfaat bagi para petani. Kumbang Tomcat ini dapat membantu mengendalikan hama-hama padi. Kumbang tomcat ini juga bisa kita temui di tanaman kedelai, jagung, kapas, tebu dan sejenisnya. Kumbang ini merupakan musuh alami dr wereng dan kepik. Bahkan, hama lain yang sering mengganggu komoditas tanaman padi juga bisa dikurangi dengan memanfaatkan serangga tersebut. Bahaya Tomcat Sebenarnya serangga ini tidak terlalu berbahaya, tidak seperti yang diberitakan di berbagai media yang menyatakan racun tomcat 10 kali lebih kuat dari ular kobra. Racun serangga ini berbeda dengan racun ular berbisa tersebut, namun demikian Racun kumbang ini dapat menyebabkan matinya sel kulit yang terkena cairan itu. Jika tomcat merasa terganggu, dia “menyerang” organisme pengganggunya itu dengan cara menusukkan sejenis nozzle tajam ke kulit penyerang dan mengeluarkan eksudat, venerin, yang dapat melumpuhkan. Kehadiran eksudat itu di dalam tubuh manusialah yang kemudian menimbulkan efek “luka bakar” yang menyengat. Orang yang kulitnya terkena racun, mungkin mengalami iritasi, melepuh, bengkak dan merah, serta menimbulkan benjolan yang terasa perih Cara menganggulangi tomcat Berikut ini beberapa tips cara menanggulangi serangan tomcat Tomcat jenis serangga yang suka cahaya penerangan, maka besar kemungkinan pada malam hari, Tomcat akan berada disekitar rumah kita. Mematikan lampu rumah adalah salah satu usaha agar Tomcat tak masuk. Untuk mengurangi dan mencegah penyebaran di sekitar tempat tinggal kita, perlu disemprot dengan menggunakan pestisida dari daun-daunan semisal dari daun mimba, yang banyak dijual di toko Serangga jenis Paederus fuscipes ini tidak menggigit dan menyengat. Namun, apabila diganggu serangga ini akan mengeluarkan racun atau Toksin pederin yang dapat menimbulkan Iritasi serius bagi kulit. Jika serangga ini menempel dikulit kita, jangan digerus atau dihancurkan tetapi cukup dengan mengusir secara halus, seperti ditiup atau dihalau secara hati-hati agar Tomcat tidak mengeluarkan toksinnya itu. Setelah itu, kulit yang terkena Tomcat harus segera dicuci dan dibilas dengan sabun antiseptik, sehingga kulit menjadi tidak gatal lagi. Apabila Tomcat sudah mengeluarkan toksinnya dikulit, jangan menggaruknya dan usap dengan salep anti bakteri, Hydrocortison. Menurut pengalaman beberapa orang yang terkena serangan tomcat ini, sekitar 1 – 3 hari sudah berangsur sembuh. Sekali lagi, bahwa Tomcat adalah tidak mematikan dan ridak menular. Warga masyarakat tidak terlalu panik tapi, tetap hati-hati..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar